Talenta Besar yang Belum Maksimal Bersinar
Reinier Jesus Carvalho, gelandang serang asal Brasil, datang ke Real Madrid dengan harapan besar pada Januari 2020. Dibeli dari Flamengo dengan mahar sekitar 30 juta euro, Reinier digadang-gadang sebagai bagian dari proyek jangka panjang “Galacticos muda” bersama Vinícius Jr. dan Rodrygo. Namun, hingga 2025 ini, karier Reinier di Real Madrid masih belum menunjukkan perkembangan yang sesuai harapan.
Profil Singkat Reinier Jesus
Reinier lahir di Brasília, Brasil, pada 19 Januari 2002. Ia menonjol di level junior Flamengo dan sempat membantu klub meraih gelar Campeonato Brasileiro Série A dan Copa Libertadores di usia yang sangat muda. Gaya bermainnya kerap disamakan dengan legenda Brasil, Kaká, karena peran sebagai gelandang serang yang elegan dan piawai mencari ruang.
Namun, sejak kepindahannya ke Real Madrid, Reinier belum pernah benar-benar menjadi bagian utama skuad senior. Ia lebih sering dipinjamkan untuk mendapatkan pengalaman.
Perjalanan Karier di Eropa
Setelah bergabung dengan Real Madrid, Reinier langsung dipinjamkan ke Borussia Dortmund (2020–2022). Sayangnya, ia kesulitan mendapat menit bermain di sana karena persaingan ketat dan kendala adaptasi. Selanjutnya, ia dipinjamkan ke Girona pada musim 2022/2023 dan kemudian ke Frosinone di Serie A Italia pada 2023/2024.
Meskipun menunjukkan kilas balik kualitasnya di beberapa pertandingan, Reinier belum benar-benar tampil konsisten. Cedera juga beberapa kali menghambat perkembangannya. Di Frosinone, ia mendapatkan lebih banyak waktu bermain, tetapi masih belum cukup untuk menarik perhatian Carlo Ancelotti dan manajemen Real Madrid.
Masa Depan Reinier di Real Madrid
Dengan kontrak yang masih berlaku hingga 2026, masa depan Reinier di Madrid berada dalam posisi yang tidak pasti. Ia kemungkinan besar akan kembali menjalani masa peminjaman atau dijual permanen pada musim panas 2025, terutama jika ia tak mampu menembus skuad utama.
Real Madrid kini tengah fokus membangun tim muda dengan pemain-pemain seperti Jude Bellingham, Arda Güler, dan Nico Paz — yang secara posisi dan potensi mulai melampaui Reinier.
